·
Menurut
keraf (2005:109)
Idiom
berasal dari kata yunani, idios yang berati khas, mandiri, khusus atau pribadi.
Menurut keraf (2005:109) yang disebut idiom adalah pola - pola struktural yang
menyimpang dari kaidah - kaidah bahasa yang umum, bisasnya berbentuk frasa,
sedangkan artinya tidak dapat diterangkan secara logis atau gramatikal, dengan
bertumpu pada makna kat - kata yang membutuhkannya
·
Menurut
Djajasudarma (2009:20)
Menurut
Djajasudarma (2009:20) mengungkapkan bahwa idiomatik adalah leksikal yang berbentuk
dari beberapa kata. Kata - kata yang disusun dengan kombinasi kata lain
dapat pula menghasilkan makna yang berlainan. Dengan kata lain gabungan
kata tersebut sudah memiliki makna tersendiri yang berlainan dengan makna kata
pembentuknya dan jika digabung dengan kata lain maka maknanya akan berubah
·
Menurut
Alwasilah (1993:165)
Menurut
Alwasilah (1993:165) menyatakan bahwa idiom adalah grup kata - kata yang
mempunyai makna tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam grup itu.
Jadi, dapat disimpulkan Idiom merupakan gabungan kata yang
memiliki makna yang bukan makna dari unsur kata-kata pembentuknya. Artinya
ungkapan memiliki makna baru setelah dua kata atau lebih menyatu. Arti kata
(makna) dalam sebuah idiom tidak bisa ditafsirkan dengan menerjemahkan
unsur-unsur penyusunnya. Dalam Bahasa Inggris, idiom atau ungkapan dikenal
dengan istilah idiomatic phrase. Ungkapan dalam tatanan Bahasa Indonesia
menduduki fungsi sebagai pelengkap predikat.
Ungkapan
atau idiom acapkali digunakan dalam kalimat kiasan agar penyampaian makna
lebih berkesan.
Sering kali juga pemilihan diksi dengan ungkapan digunakan
untuk menyampaikansesuatu, seperti berita, perasaan, nasihat, dan lainnya.
Sebagai contoh ungkapan atau idiom ialah buaya darat. Ungkapan buaya darat
memiliki makna yaitu lelaki yang suka merayu wanita.
Berikut adalah contoh idiom :
- Banting tulang : kerja keras
- Gulung tikar : bangkrut
- Angkat kaki : pergi
- Naik pitam : marah
- Buah bibir : topik pembicaraan
- Angkat tangan : menyerah
- Meja hijau : pengadilan
- Buah tangan : oleh-oleh
- Kutu buku : orang yg suka baca buku
- Kepala dingin : tenang
- Jago merah : api kebakaran
- Bunga tidur : mimpi
- Bunga desa : gadis desa
- Panjang tangan : suka mencuri
- Tinggi hati : sombong
Contoh kalimat :
- Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
- Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)
- Jeng Sri memang tinggi hati.(sombong)
- Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.(marah)
- Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)
- Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
- Karena gelap mata, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)
- Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
- Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka. (masih bayi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar