A . Definition
Ambiguity is a term used in writing and math, and under conditions where
information can be understood or interpreted in more than one way and is
distinct from vagueness, which is a statement about the lack of precision
contained or available in the information. A word, phrase, or sentence is
ambiguous if it has more than one meaning. In psychology, the term
"ambiguity" is used to indicate situations that involve uncertainty.
An increasing amount of research is concentrating on how people react and
respond to ambiguous situations.. There are two types of ambiguity, lexical and
structural.
1. Lexical ambiguity
is presence o two or more possible meanings within a single word.
Example : - They passed the port at midnight
The word “port” is lexically ambiguous. However, it would normally be clear
in a given context which of the two homonyms, 'port' ('harbor') or 'port'
('kind of fortified wine'), is being used.
2. Structural ambiguity
occurs when a phrase or sentence has more than one underlying structure.
Examples: - The phrases Tibetan history teacher
It can be 'Tibetan history teacher' and 'Tibetan history
teacher'. Indeed, the existence of such ambiguities provides strong
evidence for a level of underlying syntactic structure. Consider the
structurally ambiguous sentence,
-'The chicken is ready to eat',
It could be used to describe either a hungry chicken or a broiled chicken.
It is arguable that the operative reading depends on whether or not the
implicit subject of the infinitive clause 'to eat' is tied anaphorically to the
subject 'the chicken' of the main clause.
3. Ambiguity Fonetik
Ambiguitas fonetik adalah keambiguan yang terjadi akibat dari kesamaan bunyi – bunyi yang diucapkan dan biasanya banyak terjadi dalam dialog atau percakapan sehari – hari.
Contoh: Dia datang kemari memberi tahu.
Ambiguitas fonetik adalah keambiguan yang terjadi akibat dari kesamaan bunyi – bunyi yang diucapkan dan biasanya banyak terjadi dalam dialog atau percakapan sehari – hari.
Contoh: Dia datang kemari memberi tahu.
Kalimat diatas menimbulkan keambiguan kareana memiliki banyak tafsir, yaitu:
Apakah dia datang memberi tahu yang terbuat dari kacang kedelai, atau
Apakah dia datang memberi suatu informasi.
Untuk mengetahui arti atau makna kalimat tersebut secara keseluruhan, maka harus mendengarkan pembicaraan secara utuh.
Faktor – faktor penyebab keambiguan:
1. Faktor Morfologi
Keambiguan yang terjadi akibat dari pembentukan kata itu sendiri:
Contoh: Permen itu tertelan olehku.
a. Permen itu sengaja tertelan, atau
b. Permen itu akhirnya dapat ditelan.
2. Faktor Sintaksis
Faktor ini terjadi karena susunan kata di dalam kalimat yang kurang jelas.
Contoh: Gigit jari
Ani hanya bisa gigit jari melihat barang yang diinginkan tak bisa didapat.
Ani menggigit jarinya hingga berdarah.
Kata gigit jari di atas memiliki dua makna yaitu putus asa atau benar-benar menggigit jarinya.
1. Faktor Morfologi
Keambiguan yang terjadi akibat dari pembentukan kata itu sendiri:
Contoh: Permen itu tertelan olehku.
a. Permen itu sengaja tertelan, atau
b. Permen itu akhirnya dapat ditelan.
2. Faktor Sintaksis
Faktor ini terjadi karena susunan kata di dalam kalimat yang kurang jelas.
Contoh: Gigit jari
Ani hanya bisa gigit jari melihat barang yang diinginkan tak bisa didapat.
Ani menggigit jarinya hingga berdarah.
Kata gigit jari di atas memiliki dua makna yaitu putus asa atau benar-benar menggigit jarinya.
C. conclusion
Kalimat Ambigu adalah suatu bentuk konstruksi yang ditafsirkan memiliki
makna lebih dari satu. Oleh karena itu, kalimat ambigu adalah kalimat yang
memilliki makna ganda.
kalimat ambigu dibagi menjadi 3,yaitu;
1. Ambiguitas Fonetik
Ambiguitas fonetik adalah keambiguan yang terjadi akibat dari kesamaan
bunyi – bunyi yang diucapkan dan biasanya banyak terjadi dalam dialog atau
percakapan sehari – hari.
Contoh: Dia datang kemari memberi tahu.
Kalimat diatas menimbulkan keambiguan kareana memiliki banyak tafsir, yaitu:
Apakah dia datang memberi tahu yang terbuat dari kacang kedelai, atau
Apakah dia datang memberi suatu informasi.
Untuk mengetahui arti atau makna kalimat tersebut secara keseluruhan, maka harus mendengarkan pembicaraan secara utuh.
Contoh: Dia datang kemari memberi tahu.
Kalimat diatas menimbulkan keambiguan kareana memiliki banyak tafsir, yaitu:
Apakah dia datang memberi tahu yang terbuat dari kacang kedelai, atau
Apakah dia datang memberi suatu informasi.
Untuk mengetahui arti atau makna kalimat tersebut secara keseluruhan, maka harus mendengarkan pembicaraan secara utuh.
2. Ambiguitas Gramatikal
Ambiguitas gramatikal terjadi karena proses pembentukan suatu
ketatabahasaan baik pembentukan kata, prasa, maupun kalimat. Kata – kata atau
frasa yang memiliki keambiguitasan jenis ini akan hilang jika dimasukan ke
dalam konteks kalimat.
Contoh: Orang tua
Kata tersebut memiliki dua makna yaitu ibu dan bapak atau orang yang sudah tua. Oleh sebab itu untuk mengetahui makna yang sebenarnya perlu disatukan ke dalam satu kalimat.
a. Orang tua Deni tidak bisa hadir hari ini.
b. Aku bertemu dengan orang tua yang kemarin tersesat di jalanan.
Contoh: Orang tua
Kata tersebut memiliki dua makna yaitu ibu dan bapak atau orang yang sudah tua. Oleh sebab itu untuk mengetahui makna yang sebenarnya perlu disatukan ke dalam satu kalimat.
a. Orang tua Deni tidak bisa hadir hari ini.
b. Aku bertemu dengan orang tua yang kemarin tersesat di jalanan.
3. Ambiguitas Leksikal
Keambiguan jenis ini terjadi karena faktor kata itu sendiri. Pada dasarnya
setiap kata memiliki makna lebih dari satu tergantung dari kalimat yang
menyertainya.
Contoh: Kata “lari” memiliki makna yang berbeda yaitu mengerjar sesuatu atau menjauh dari sesuatu.
Contoh: Kata “lari” memiliki makna yang berbeda yaitu mengerjar sesuatu atau menjauh dari sesuatu.
Dia berlari mengejar bus sekolahnya.
Aku lari dari kenyataan.
it just need a touch of Paraphrase
BalasHapus